PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu
: Muffarizudin, M.Pd
|
REFTA
OKTAVIANIS
|
1786206107
|
|
EMA GUSLIANI
|
1786206032
|
|
NURFADILA
|
1786206087
|
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah
Kami panjatkan kepada Allah SWT, atas terselesaikannya Makalah tentang Pancasila
sebagai Sistem Filsafat. Penulisan makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah Pancasila. Oleh karena itu, penulisan Makalah ini
diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif panduan dan menambah wawasan
dalam pembelajaran materi ini.
Mudah-mudahan Makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Bangkinang 11 Oktober, 2018
Penyusun
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………. i
DAFTAR
ISI ………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah .……………………………………………… 1
C. Manfaat Penulisan ……………………………….……………… 1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………….. 2
A.
Dasar-dasar
Ilmiah Pancasila Sebagai Suatu Kesatuan Yang
Sistematis Dan Logis……………………………………………… 2
B. Pengetahuan
Sistem Filsafat Perbandingan Sistem Filsafat
Dengan Filsafat Lainnya Diduni……….……..………….……….. 4
C. Pengertian
Sistem dan Unsur-Unsur Sistem
Pancasila….……………………………..…….…..……………….. 7
BAB II PENUTUP …………………………………………………………… 11
A. Kesimpulan ………………………………………………………. 11
B. Saran ……………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pancasila sebagai sistem filsafat
adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk satu tujuan tertentu,dan
saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi
Pancasila pada dasarnya satu bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu sama
lain,dan memiliki fungsi serta tugas masing-masing. Sistem adalah suatu
kebulatan atau keseluruhan, yang bagian dan unsurnya saling berkaitan
(singkron), saling berhubungan (konektivitas), dan saling bekerjasama satu sama
lain untuk satu tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh. Filsafat
dalam Bahasa Inggris yaitu Philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari
Bahasa Yunani yaitu Philosophia, yang terdiri atas dua kata yaitu Philos
(cinta) atau Philia (persahabatan, tertarik kepada) dan Sophos (hikmah,
kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, intelegensi). Jadi secara etimologi,
filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom). Orangnya
disebut filosof yang dalam bahasa Arab disebut Failasuf. Dalam artian lain
Filsafat adalah pemikiran fundamental dan monumental manusia untuk mencari
kebenaran hakiki (hikmat, kebijaksanaan); karenanya kebenaran ini diakui
sebagai nilai kebenaran terbaik, yang dijadikan pandangan hidup.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
saja Dasar-dasar Ilmiah Pancasila Sebagai Suatu Kesatuan Yang Sistematis Dan
Logis
2. Apa saja Pengetahuan Sistem Filsafat
Perbandingan Sistem Filsafat Dengan Filsafat Lainnya Didunia
3.
Apa
Pengertian
Sistem dan Unsur-Unsur Sistem Pancasila
C.
Manfaat Penulisan
1.
Untuk
mengetahui Dasar-dasar Ilmiah Pancasila Sebagai Suatu Kesatuan Yang Sistematis
Dan Logis
2.
Untuk
mengetahui Pengetahuan Sistem Filsafat Perbandingan Sistem Filsafat Dengan Filsafat
Lainnya Didunia
3.
Untuk mengetahui Pengertian Sistem dan Unsur-Unsur
Sistem Pancasila
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Dasar-dasar
Ilmiah Pancasila Sebagai Suatu Kesatuan Yang Sistematis Dan Logis
Filsafat Pancasila merupakan
refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan
kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertian
secara mendasar dan menyeluruh. Dengan demikian, filsafar Pancasila akan
mengungkapkan konsep-konsep kebenaran yang bukan saja ditujukan pada bangsa
Indonesia, melaikan bagi manusia pada umumnya.
1. Aspek Ontologis
Ontologi menurut Runes, merupakan
teori tentang adanya keberadaan atau eksistensi. Sementara Aristoteles
menyebutnya sebagai ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu dan disamakan artinya
dengan metafisika. Kesimpulannya ontologi merupakan bidang filsafat yang
menyelidiki makna yang ada, sumber yang ada, jenis ada, dan hakikat ada,
termaksud ada alam, manusia, metafisika dan kesemertaan atau kosmologi.
2. Aspek Epistemologi
Epistemologi merupakan bidang/cabang
filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode dan validitas ilmu
pengetahuan. Pengetahuan manusia sebagai hasil pengalaman dan pemikiran
membentuk budaya, sebagaimana manusi mengerahui bahwa ia tahu atau mengerahui
bahwa sesuatu itu pengetrahuan menjadi pentelidikan epistemologi. Dalam hal
ini, terdapat tiga hal yang menjadi fokus Pancasila dalam dasar epistemology.
1. Pertama, Pancasila adalah sumber
pengrtahuan, yang dimana sumber pengetahuan ini berasal dari bangsa Indonsia
sendiri yang memiliki nilai-nilai adat, kebudayaan dan religious.
2. Kedua, mengenai susunan Pancasila
sebagai sistem pengerahuan yakni isi Pancasila yang bersifat unversal atau
dapat diterjemakan menjadi esensi Pancasila yang dapat dijadikan tolak ukur
dalam bernegara dan sumber tertib hukum.
3. Ketiga, pandangan Pancasila tentang
pengetahuan manusia. Pancasila mengakui kebenaran yang diperoleh manusia
berdsarkan rasa, akal, dan kehendak dan juga bersumner dari isi rohani
seseorang selain Pancasila juga mengakui kebenaran rasio yang bersumber pada
akal manusia dan juga kebenaran berdasarkan intuisi dan alat indra dan segala
bentuk penggunaan fisik dan mental serta jasmani dan rohani yang ada pada diri
manusia.
3. Aspek Aksiologi
Aksiologi mempunyai arti nilai,
manfaat fikiran dan ilmu/teori. Menurut Brameld, aksiologi adalah cabang
filsafat yang menyelidiki yaitu
1. Tingkah laku moral, yang berwujud
etika.
2. Ekspresi etika, yang berwujud
estetika atau seni dan keindahan.
3. Sosio politik yang berwufud
ideologi.
Dengan demikian, aksiologi merupakan
cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis nilai,
tingkatan nilai, dan hakikat nilai, termaksud estetika, etika, ketuhanan dan
agama.
B. Pengetahuan Sistem Filsafat Perbandingan
Sistem Filsafat Dengan Filsafat Lainnya Didunia
Perbandingan
Filsafat Pancasila Dengan Sistem Filsafat Lainnya Di Dunia Secara filosofis, Pancasila
sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar
epistemologis dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat
yang lainnya misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme,
idealisme dan lain-lain paham filsafat di dunia. Filsafat Pancasila merupakan
refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan
kenyataan bahwa budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok
pengertian secara mandasar dan menyeluruh. Adapun perbandingan Filsafat
Pancasila dengan Filsafat lainnya yaitu sebagai berikut:
1. Filsafat Komunisme
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham berasal dari der
Manifest Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels,
sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848
teori analitis pendekatan komunis untuk perjuangan kelas (sejarah dan
kontemporer) dan kemakmuran ekonomi yang kemudian menjadi salah satu gerakan
paling berpengaruh di dunia politik. Komunisme dalam kelahiran awal koreksi
terhadap pemahaman kapitalisme pada awal abad ke-19, dalam suasana yang
mengasumsikan bahwa pekerja dan petani hanya bagian dari produksi dan lebih
peduli dengan kesejahteraan ekonomi. Namun, dalam perkembangan
selanjutnya, muncul beberapa faksi internal komunisme antara penganut komunis
dan teori revolusioner komunis, yang masing-masing memiliki teori dan cara yang
berbeda untuk mencapai perjuangan sosialis melawan apa yang disebut masyarakat
utopis.
Filsafat ini tidak mementingkan
adanya hal-hal ketuhanan. Semua hal diatur oeh satu kelompok yang paling
berkuasa. Dalam filsafat ini, semua kebebasan dihapuskan. Semua hal diatur oleh
penguasa tunggal sehingga sumber dari segala sumber hukum yang berlaku tidak
berasal dari suara rakyat, namun dari penguasa tunggal yang ada dimana filsafat
komunis itu berada.
2. Filsafat Liberalisme
Dalam hal ini, semua hal tidak
memiliki batasan, sehingga memungkinkan adanya benturan-benturan dalam
masyarakat. Tidak ada yang mengatur tentang penanggulangan benturan-benturan
tersebut,. masyarakat hanya akan menegur bila merasa teranggu oleh orang lain,
namun apabila tidak merasa terganggu maka mereka cenderung untuk bersikap masa
bodoh.
3. Filsafat Individualisme
Filsafat ini lebih cenderung lebih
kekehidupan masing-masing orang dimana antara orang yang saru dengan orang yang
lain tidak mempunya ikatan sosial atau dengan kata lain, mereka berdiri
masing-masing. Tidak terdapat kebersamaan, persatuan atau tujuan bersama.
4.
Filsafat Pragmatisme
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa
yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan
melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis.
Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang penting
melainkan bagaimana kegunaan praktis dari pengetahuan kepada individu-individu.
Pragmatisme berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti
tindakan, perbuatan. Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa
yang benar apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaraan
akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis.2 Aliran ini bersedia menerima
segala sesutau, asal saja hanya membawa akibat praktis. Pengalaman-pengalaman
pribadi, kebenaran mistis semua bisa diterima sebagai kebenaran dan dasar
tindakan asalkan membawa akibat yang praktis yang bermanfaat. Dengan demikian,
patokan pragmatisme adalah “manfaat bagi hidup praktis”
Kata
pragmatisme sering sekali diucapkan orang. Orang-orang menyebut kata ini
biasanya dalam pengertian praktis. Jika orang berkata, Rencana ini kurang
pragmatis, maka maksudnya ialah rancangan itu kurang praktis. Pengertian
seperti itu tidak begitu jauh dari pengertian pragmatisme yang sebenarnya,
tetapi belum menggambarkan keseluruhan pengertian pragmatisme. Pragmatisme
adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu
ialah, apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Oleh sebab
itu kebenaran sifatnya menjadi relatif tidak mutlak. Mungkin sesuatu konsep
atau peraturan sama sekali tidak memberikan kegunaan bagi masyarakat tertentu,
tetapi terbukti berguna bagi masyarakat yang lain. Maka konsep itu dinyatakan
benar oleh masyarakat yang kedua.
5.
Filsafat Materialisme
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa
hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Dengan kata lain
Materialisme merupakan paham atau aliran yang menganggap bahwa dunia ini tidak
ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu.
C. Pengertian Sistem dan Unsur-Unsur
Sistem Pancasila
Istilah
sistem sering digunakan dalam menyebutkan sesuatu, misalnya sistem pemerintahan
, sistem pendidikan dan lain sebagainya. Namun dalam hal ini pengertian system
dikaitkan dengan sistem pancasila. Sebelum membahas pancasila sebagai suatu
system ada baiknya kita pahami pengertian sistem terlebih dahulu. Sistem adalah
bekerjanya masing-masing unsure atau elemen yang berbeda dalam suatu kelompok
dimana yang satu dan yang lainya saling terkait dan saling bergantungan untuk
mencapai tujuan tertentu demi mencapai kesuksesan bersama. Misal sepeda
merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat unsure-unsur yang satu dan
yang lain saling terkait, unsur tersebut velg, ban luar, ban dalam, pentil,
rantai, stang dan bagian yang lainya.
Masing –masing unsur tersebut saling terkait
sehingga sepeda tersebut dapat digunakan sebagai alat transportasi untuk
mengantarkan manusia dari suatu tempat ketempat yang lain. Jika salah satu
unsur tidak ada, misalnya pentil yang berpungsi sebagai utuk menahan udara yang
berda di dalam ban maka banya akan kempes, sistem sepeda tadi bisa berjalan
akan tetapi perjalananya tidak normal seperti biasanya. Terlihat betapa
pentingnya setiap unnsur yang memiliki fungsi dan tugas masing-masing. Pancasila
sebagai suatu sistem memiliki unsur-unsur yang berbeda, hal ini dapat kita
lihat dalam sila-sila pancasila yang memiliki ragam makna yang berbeda, namun
sistem dalam pancasila mempunyai suatu kesatuan yang utuh dan bulat. Sila-sila
dalam pancasila saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan
tertentu. Diantaranya pancasila sebagai Dasar Negara mempunyai fungsi sepabai
pedoman di dalam berbangsa dan bernegara juga sebagai moral bangsa Indonesia
dalam membentuk suatu Negara.
Berkaitan
dengan hal tersebut di atas pancasila sebagai suatu sistem yang dimana
sila-silanya mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila
sudah diatur sedemikian rupa sehingga membentuk suatu susunan yang teratur dan
tidak bisa dibolak balik. Dalam sila pancasila memiliki suatu makna yang
beruntun. Artinya, sila pertama lebih luas maknanya sehinga menjiwai sila-sila
dibawahnya. Itulah makna pancasila sebagai suatu sistem.
Filsafat merupakan suatu kumpulan
paham yang tidak hanya diyakini, ditekuni dan dipahami sebagai suatu sistem
nilai namun lebih merupakan suatu aktivitas berfilsafat, suatu proses yang
dinamis dengan menggunakan metode tersendiri.
Unsur-unsur pancasila sebagai sistem
filsafat adalah sebagai berikut:
1. Unsur Ketuhanan
Secara
ontologik manusia sebagai yang diciptakan telah menunjukan bahwa adanya
pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Manusia merupakan mahkluk Tuhan yang paling
sempurna yang memiliki sifat sebagai individu yang merupakan makhluk sosial.
Karena Tuhan yang paling sempurna maka manusia tidaklah sempurna. Dalam sejarah
sebelum datangnya agama Hindu, Budha, Islam serta Kristen. Indonesia telah
memiliki kepercayaan. Karena keadaan alam yang sedemikian rupa maka bangsa
Indonesia berusaha mempertahankan serta mengembangkan hidupnya agar dapat
mengatasi tantangan alam. Dan salah satu jawaban yang diberikan berupa suatu
pandangan hidup atau kepercayaan bahwa alam ini ada yang menciptakan. Karena
dari pengalaman hidup tersebut, maka bentuk kepercayaan yang menguasai alam,
adanya kekuatan gaib dan lain sebagainya. Dari Kenyataan tersebut telah
menunjukkan bahwa bangsa Indonesia pada waktu itu telah percaya akan adanya
Tuhan. Dan sampai datang agama-agama lainnya termasuk Islam yang moyoritas di
Indonesia ini. Maka dapat disimpulkan pengaruh agama dalam kehidupan
sehari-hari terbukti dengan adanya peninggalan tulisan dan adat istiadat.
2. Unsur Kemanusiaan
Sebagai
bangsa yang berketuhanan yang maha esa dengan sendirinya bangsa Indonesia
memiliki rasa kemanusiaan yang luhur. Pada hakekatnya kemanusiaan merupakan
bawaan kodrat manusia. Adapun peri kemanusiaan merupakan yang bersumber dari
kemanusiaan, jiwa yang membedakan menusia dengan makhluk yang lainnya. Dari
pengertian tersebut sebenarnya seluruh bangsa harus mempunyai rasa kemanusiaan,
begitu pula dengan bangsa Indonesia yang bahkan kemanusiaannya merupakan adil
dan beradap. Adil sendiri berarti memberiian kepada orang lain apa yang menjadi
hak mereka dan tahu apa haknya sendiri. Dan beradap artinya mempunyai adap,
sopan santun, mempunyai susila yang artinya ada kesediaan menghormati bangsa
lain, menghormati pandangan pendirian dan sikap dari bangsa lain. Dan dapat
disimpulkan sejak sedari dulu bangsa Indonesia selalu menerima bangsa lain
dengan ramah tamah, karena suatu bangsa tidak bisa hidup sendirian terlapas
dari bangsa lainnya.
3. Unsur Persatuan
Ciri
bangsa Indonesia yang rukun, bersatu dan kekeluargaan, bertindak bukan
semata-mata dari perhitungan untung rugi serta pamrih dan kepentingan pribadi.
Maka dari itu unsur persatuan ini telah terdapat dalam kehidupan dalam
bermasyarakat Indonesia bahkan sudah dilaksanakan oleh mereka.
4. Unsur Kerakyatan
Istilah
kerakyatan sendiri berarti bahwa yang berdaulat atau yang berkuasa merupakan
rakyat. Dalam bahasa lain kerakyatan juga disebut demokrasi yang berasal dari
keta yunaini yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti berdaulat.
Demokrasi sendiri bukan hal yang baru bagi bangsa Indonesia. Meskipun sebelum
tanggal 17 Agustus 1945, di Indonesia belum ada pemerintahan yang bersifat
demokratik seperti sekarang ini, akan tetapi sebenarnya unsur-unsur tersebut
telah ada, yang selama itu tidaj pernah dimanfaatkan sevara nasional fornal.
5. Unsur
Keadilan
Adil
merupakan istilah yang menunjukan bahwa orang harus memberi kepada orang lain
apa yang menjadi haknya dan tahu mana
yang menjadi haknya sendiri serta tahu apa kewajibannya kepada orang lain
maupun dirinya sendiri. Sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri, akan
tetapi lebih mengutamakan kepentingan umum, tidak individualis dan egoistik,
tetapi berbuat untuk kepentingan bersama. Sebenarnya istilah dari gotong royong
yang berarti bekerja sama dan membagi hasil karya bersama tepat sekali untuk
menerangkan apa arti dari keadilan sosial.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Filsafat Pancasila merupakan
refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan
kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertian
secara mendasar dan menyeluruh. Dengan demikian, filsafar Pancasila akan
mengungkapkan konsep-konsep kebenaran yang bukan saja ditujukan pada bangsa
Indonesia, melaikan bagi manusia pada umumnya. Pancasila sebagai sistem
filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk satu tujuan tertentu,dan
saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi
Pancasila pada dasarnya satu bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu sama
lain,dan memiliki fungsi serta tugas masing-masing. Sistem adalah suatu
kebulatan atau keseluruhan, yang bagian dan unsurnya saling berkaitan
(singkron), saling berhubungan (konektivitas), dan saling bekerjasama satu sama
lain untuk satu tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh.
B. Saran
Menyadari
bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
EmoticonEmoticon